Halaman xxvi

sekelilingnya, maka terlihat bahwa ia paling kecil dan paling pendek, lalu ia terus naik memanjang ke langit sehingga tongkat kalian juga ikut memanjang, lalu tongkat saya tetap berdiri sedangkan tongkat kalian hanya diam di sekelilingnya," Mendengar mimpi ini mereka berkata, "Efampir saja seorang anak hilang (yang pergi) mengatakan pada kami, 'Kamu adalah hamba-hamba saya sedangkan aku adalah tuan kalian."
Kemudian tujuh tahun setelah itu, Yusuf melihat dalam mimpi bahwa ia menyaksikan bintang-bintang, matahari dan bulan, lalu berkata pada ayahnya, "[Ingatlah], ketika Yusuf berkata kepada ayahnya, 'Wahai ayahku, sesungguhnya aku bermimpi melihat sebelas bintang, matahari dan bulan; kulihat semuanya sujud kepadaku. (QS. Yusuf: 4)
Lalu Ya'qub mengetahui takwil mimpi itu dan ia merasa cemas pada saudara-saudara Yusuf karena bulan melambangkan ayahnya, matahari melambangkan ibunya, sedangkan bintang-bintang melambangkan saudara-saudaranya. Maka, ia berkata, "Ayahnya berkata, 'Hai anakku, janganlah kamu ceritakan mimpimu itu kepada saudara-saudaramu, maka mereka membuat makar [untuk membinasakan] mu. Sesungguhnya syaitan itu adalah musuhyang nyata bagimanusia." (QS. Yusuf: 5)
Kemudian mimpi terbukti ketika Yusuf mengangkat ibu dan bapaknya ke atas kursi kerajaan dan memasukkan keduanya ke dalam rumahnya, lalu keduanya dan semua saudaranya bersujud (menunduk) dengan rasa hormat padanya-adat kebiasaan untuk penghormatan manusia pada zaman itu adalah dengan bersujud sehingga datang agama Islam dimana rasa hormat diungkapkan dengan salaman tangan.
Ya'qub juga pernah bermimpi sebelum Yusuf mengalami penganiyaan dari para saudaranya bahwa sepuluh ekor serigala mengepung Yusuf sedangkan Ya'qub berada di puncak sebuah bukit, lalu Ya'qub merasa kasihan dan cemas melihat anaknya, tiba-tiba bumi terbelah dan Yusuf masuk ke dalam bumi sedangkan serigala itu segera lari. Atas dasar mimpi ini Ya'qub berkata pada anak-anaknya, "Berkata Ya'qub, 'Sesungguhnya kepergian kamu bersama Yusuf amat menyedihkanku dan aku khawatir kalau-kalau dia dimakan serigala, sedang kamu lengah daripadanya." (QS. Yusuf: 13)
Dari riwayat Wahab ibn Munabbih bahwa Fir'aun pernah melihat mimpi yang sangat mencemaskannya, yaitu bahwa sebuah api keluar dari negeri Syam, lalu bergerak menuju Mesir, api itu membakar apa saja yang dilaluinya termasuk rumah-rumah, negeri, dan kota-kotanya, lalu Fir'aun terjaga dalam keadaan takut dan cemas. Maka, ia mengumpulkan banyak ahli takwil mengenai mimpi tersebut, para ahli takwil itu berkata, "Jika kamu mau percaya pada mimpimu, sungguh akan datang dari negeri Syam seorang laki-laki dari keturunan Ya'qub dimana kehancuran negeri Mesir, kehancuran keluargamu, dan dirimu dengan tangannya." Pada saat itu, Fir'aun segera mengeluarkan perintah untuk menyembelih semua bayi. Akan tetapi, Allah SWT merealisasikan takwil mimpi tersebut sedangkan semua usaha Fir'aun sia-sia belaka. Fir'aun mengasuh Musa as di dalam rumahnya sendiri lalu menghancurkan dirinya.
Demikian juga halnya yang terjadi dengan Nabi Mushthafa, Muhammad saw. Diriwayatkan dari Abu Sahl ibn Abu Yahya al-Faqih dari Ja'far ibn Muhammad al-Firyabi dari Hisyam ibn 'Ammar dari Shadaqah dari Ibnu Jabir dari Sulaiman ibn 'Amir al-Kila'i dari Abu Umamah al-Bahili, ia berkata: Aku mendengar Nabi saw bersabda:
Pada saat aku tidur, aku bermimpi bahwa dua orang lelaki datang padaku, lalu mereka memegang kedua ketiakku dan membawaku pergi sehingga sampai pada sebuah gunung yang tidak datar dan sulit dilalui. Mereka berkata padaku, "Naiklah kamu," aku menjawab, "Aku tidak mampu," mereka berkata, "Kami akan memudahkannya bagimu," lalu aku naik sehingga ketika aku sampai pada sebuah dataran gunung tiba-tiba aku mendengar suara sangat keras, aku bertanya, "Suara apakah ini?" keduanya menjawab, "Itu adalah suara penduduk neraka," kemudian mereka terus

xxvi.