Halaman 49

Di Kota 'Akka, kami diberi tahu oleh al-Hasan ibn Bakir dari Abu Ya'qub Ishaq ibn Ibrahim al-Adzra'i dari Abdurrahman ibn washil bahwa Abu 'Ubaid at-Tastari berkata, "Aku bermimpi seolah-olah hari kiamat telah tiba, dan sesungguhnya semua manusia telah dikumpulkan -mahsyar. Lalu tiba-tiba datanglah malaikat penyeru yang berseru, 'Wahai manusia, siapa yang termasuk dari golongan orang-orang yang kelaparan di dunia, maka pergilah untuk makan!' Maka berdirilah manusia satu-persatu, kemudian aku diseru, 'Wahai Abu 'Ubaid, berdirilah!' Maka akupun berdiri dan berbagai hiasan diletakkan, sehingga aku berkata kepada diriku sendiri, 'Alangkah bahagianya aku di sana!"
Di Mekah-yang senantiasa dijaga oleh Allah-, Abu al-Hasan al-Hamdani memberi-tahukan kepada kami dari Muhammad ibn Ja'far bahwa Ahmad ibn Masruq berkata, "Dalam tidurku, aku bermimpi seakan-akan kiamat telah tiba dan semua makhluk telah dikumpulkan. Tiba-tiba datanglah penyeru yang menyeru-kan shalat berjama'ah, maka berdirilah manusia dengan bershaf-shaf. Lalu aku didatangi malaikat yang lebar wajahnya sekitar satu mil. Dia berkata, 'Majulah!, dan imamilah semua manusia!' Lalu aku melihat wajahnya, dimana di antara kedua matanya tertulis, 'JibrilAminullah (Jibril kepercayaan Allah).' Kemudian aku bertanya, 'Lalu dimana Nabi saw?' Dia menjawab, 'Dia sedang sibuk mengatur jatah hidangan makan untuk saudara-saudaranya dari kaum suffah." (Kaum Shufah adalah kelompok fakir miskin yang berhijrah ke Medinah, dan juga semua orang yang ber-bijrah demi tegaknya agama Allah dalam keadaan serba kekurangan.)
Abu Sa'ad ra berkata, "Allah SWT berfirman, ''Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tiadalah dirugikan se-seorangbarangsedikitpun...." (QS. al-Anbiya': 47) Oleh karena itu, barangsiapa bermimpi seolah-olah kiamat terjadi pada suatu tempat, maka di sana akan tercipta keadilan bagi semua penduduknya, sehingga orang-orang zalim yang ada di sana dituntut balas atas perbuatannya, sedangkan mereka yang dizalimi akan ditolong,
karena hari kiamat adalah hari Pemutusan Perkara dan Hari Keadilan. Adapun mimpi melihat tanda-tanda hari kiamat, seperti: terbitnya matahari di sebelah barat dan tenggelamnya di sebelah timur, munculnya hewan bumi yang bernama dabbah al-ardh, Dajjal, atau Ya'juj dan Ma'juj; jika yang bermimpi itu seorang yang taat, maka itu adalah kabar gembira baginya, sedangkan jika yang bermimpi itu telah mengerjakan ma'siat atau akan melakukannya, maka mimpi ini adalah peringatan untuknya.
Jika seseorang bermimpi melihat hari kiamat telah tiba dan ia berdiri di hadapan Allah Azza wa Jalla, maka mimpinya itu memiliki makna konotasi yang lebih kokoh, dimana keadilan yang dimaksud akan lebih dekat dan cepat (datangnya). Demikian pula jika seseorang bermimpi melihat kubur-kubur terbelah lalu mayat-mayat keluar darinya, mimpi ini juga menandakan tegaknya keadilan.
Jika yang bermimpi melihat hari kiamat sedang dalam peperangan, maka itu berarti ia akan memenangkannya. Adapun jika seseorang bermimpi berada di hari kiamat, maka ia akan melakukan suatu perjalanan jauh. Namun, jika dia bangkit dari kuburnya hanya seorang diri atau bersama satu orang saja, maka itu menandakan kalau ia adalah orang yang zalim. Allh SWT berfirman, "[Kepada malaikat diperintahkan], 'Kumpulkanlah orang-orang yang zalim beserta teman sejawat mereka dan sembahan-sembahan yang selalu mereka sembah." (QS. ash-Shaffat: 22)
Dan jika seseorang bermimpi seolah-olah kiamat dijadikan khusus untuk dirinya sendiri, maka itu menandakan kematiannya, sebagai-mana Rasulullah saw bersabda, "Barangsiapa meninggal dunia (itu berarti) kiamatnya telah terjadi." (Al-Hadits)