Halaman xxv

ia bermimpi bertemu dengan Tsabit ibn Qais, ia berkata, "Saya akan mewasiatkan pada sebuah wasiat, janganlah kamu anggap mimpi ini sebagai sebuah bayangan hiasan tidur sehingga kamu sia-siakan. Sesungguhnya, tatkala saya telah terbunuh kemarin, seorang laki-laki dari kaum Muslim melewati jasad saya lalu ia mengambil baju besi saya, ia berkedudukan tinggi, pada kemahnya terdapat kuda yang terus meloncat dan berlari, ia meletakkan baju besi di atas sebuah periuk yang terbuat dari batu,..dan di atas periuk itu terdapat seorang laki-laki. Menghadaplah kamu pada Panglima Khalid ibn al-Walid, lalu perintahkan ia untuk mengambil baju saya, dan apabila kamu telah sampai ke Medinah, menghadaplah pada Khalifah Rasulullah, katakan padanya bahwa saya mempunyai harta sebanyak ini dan bahwa para budak saya bernama si fulan dan si fulan sudah saya merdekakan." Lalu laki-laki yang bermimpi tersebut melaporkan mimpinya pada Khalid dan juga Abu Bakar ash-Shiddiq, dan semua mereka melaksanakan wasiat mimpi yang disampaikan. Dan kami tidak pernah tahu ada orang lain selain Tsabit ibn Qais yang dilaksanakan wasiatnya melalui mimpi.
Semua riwayat yang kami ketengahkan di atas menunjukkan bahwa pada dasarnya mimpi adalah sebuah hakikat (riil) dan mempunyai hikmah. Mimpi pertama yang terjadi di bumi adalah mimpi Nabi Adam as dengan riwayat Abu Muhammad al-Hasan ibn Muhammad ibn Ishaq dari Muhammad ibn Ahmad ibn al-Barra* dari Abdul Mun'im ibn Idris dari Ayahnya dari Wahab ibn Munabbih, ia berkata: Ketika Allah SWT telah mewahyukan pada Adam as, "Kamu sudah menyaksikan semua makhluk-Ku, apakah kamu melihat ada yang menyerupaimu?" Adam menjawab, "Tidak wahai Tuhanku, Engkau telah memuliakanku dan memberiku keutamaan, maka jadikanlah bagiku seorang isteri yang mirip denganku agar aku dapat hidup dengan merasa tentram padanya dan sehingga ia bersamaku dapat mentauhidkan dan menyembah Engkau." Lalu Allah SWT berkata, "Tidurlah kamu," dan Dia menurunkan rasa ngantuk padanya, lalu Allah SWT menciptakan Siti Hawa dalam bentuk Adam dan memperlihatkan padanya dalam mimpi, sedangkan ia merupakan mimpi yang paling pertama di bumi, lalu Adam terbangun dan ia menyaksikannya (Hawa) sedang duduk dekat kepalanya, lalu Tuhannya berkata padanya, "Wahai Adam, siapakah orang yang duduk dekat kepalamu itu?" Adam menjawab, "Ia adalah orang yang Engkau perlihatkan padaku dalam tidur wahai Tuhanku."
Dan di antara bukti yang menunjukkan realita mimpi adalah ketika Ibrahim diperlihatkan Allah SWT bahwa ia menyembelih anaknya, maka ketika terbangun ia melaksanakan perintah mimpi tersebut. Allah SWT berfirman, "Maka tatkala anak itu sampai [pada umur sanggup] berusaha bersama-sama Ibrahim. Ibrahim berkata, 'Hai anakku, sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu!' Ia menjawab, "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah SWT kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar." (QS. ash-Shaffat: 102) Ibrahim telah mentaati perintah Allah SWT melalui mimpi, namun Allah SWT memberikan padanya kelapangan dan hikmah dari mimpi itu.
Dalil lainnya adalah mimpi Nabi Yusuf. Pada sebuah riwayat dari Muhammad ibn Abdullah ibn Muhammad dari al-Hasan ibn Muhammad al-Azhari dari Muhammad ibn Ahmad ibn al-Barra' dari Abdul Mun'im ibn Idris dari Ayahnya dari Wahab ibn Munabbih, ia berkata: Pada waktu masih kecil Nabi Yusuf ibn Ya'qub tidur di kamar para saudaranya, lalu ia bermimpi dimana pada tangan setiap saudaranya terdapat sebuah tongkat besar dan kasar sebagai alat menggembala, bertelekan, dan melawan binatang buas yang menyerang kambing, sedangkan pada tangan Yusuf terdapat sebuah tongkat kecil dan lembut yang juga sebagai alat menggembala, bertelekan, melawan binatang buas yang menyerang kambing dan juga untuk bermain. Ketika ia terbangun, ia berkata pada saudara-saudaranya, "Maukah kalian saya sampaikan tentang takwil mimpi yang baru saja saya lihat dalam tidurku?" Mereka menjawab, "Tentu, sampaikanlah pada kami!" Ia berkata, "Saya melihat bahwa tongkat saya ini tertanam di bumi kemudian datanglah semua tongkat kalian lalu ia ditanamkan di