Halaman 89

Susu babi menunjukkan berubahnya akal (gila) dan hilangnya kesadaran pemilik mimpinya. Menurut sebagian ahli takwil, apabila susu tersebut banyak, maka ia melambangkan harta yang haram, sedangkan apabila sedikit, ini melambangkan harta halal, karena Allah S WT berfirman, "Tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa [memakannya] sedang ia tidak menginginkannya dan tidak [pula] melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya." (QS. al-Baqarah: 173) Jadi, dalam ayat ini, Allah memberikan hukum khusus pada jumlah yang sedikit dan mengharamkan jumlah yang banyak.
Susu harimau menunjukkan penampakan permusuhan; Susu kijang melambangkan nazar; dan Susu keledai jinak melambangkan penyakit ringan.
Semua susu binatang buas menunjukkan kekuatan dalam beragama.
Susu biri-biri dan kerbau melambangkan kebaikan dan amalan fitrah; Susu beruang me-lambangkan bahaya dan kesedihan yang akan segera datang; Susu musang menunjukkan penyakit ringan; Susu kucing melambangkan penyakit ringan dan permusuhan; Susu kuda bagi peminumnya melambangkan mendapatkan nama baik pada manusia; dan Susu keledai betina melambangkan akan mendapat kebaikan.
Muncul atau keluarnya susu dari bumi menunjukkan bahwa kezaliman akan datang. Adanya susu dari makhluk yang sebenarnya (alamiahnya) tidak mempunyai susu melambangkan akan dapat mencapai suatu cita-cita secara tidak disangka-sangka.
Menyusu dari susu sendiri berarti suatu pengkhianatan.
Menyusu dari berbagai binatang pematok berbisa melambangkan perdamaian antara ia pemilik mimpi dengan musuh-musuhnya.
Meminum susu ular berarti ia melakukan suatu perbuatan yang diridhai Allah, dan menurut sebagian ahli takwil, menunjukkan suatu kelapangan dan keselamatan dari malapetaka.
Mentega atau keju menunjukkan harta berguna yang dikumpulkan dan harta rampasan perang, demikian juga halnya dengan lemak, akan tetapi pada lemak terdapat kekuatan dari penguasa yang ia kenal.
Susu kental (curdled-Ing) berarti tidak ada kebaikan baginya dan menurut sebagian ahli takwil, ia melambangkan rezeki dalam perjalanan.
Susu dadih (susu asam) melambangkan adanya rezeki sesudah masa sedih dan kesakitan. Dan menurut sebagian ahli takwil, ia melambangkan harta haram dan berteman dengan orang-orang bangkrut karena buih susu dadih tersebut sudah dihilangkan. Sedang menurut sebagian ahli takwil, lagi, ia melambangkan bahwa pemilik mimpi tersebut akan meminta kebaikan dari orang yang tidak mau berbuat baik padanya.
Susu beku melambangkan mendengar ucapan dari beberapa wanita.
Rennet (zat dari perut anak sapi pembuat keju) melambangkan harta yang disertai dengan ketaatan beribadah dan sifat wara'.
Keju melambangkan harta yang disertai dengan kesenangan. Keju basah lebih baik daripada keju kering, karena ia melambangkan harta yang segera datang dan kemakmuran dalam waktu setahun. Menurut sebagian ahli takwil, keju kering melambangkan perjalanan, sedangkan satu keju saja melambangkan suatu kantong harta.
Barangsiapa yang bermimpi bahwa ia memakan roti dengan keju berarti kehidupannya berjalan dalam kecukupan terbatas, sedangkan menurut sebagian ahli, ia menunjukkan datang penyakit secara tiba-tiba.
Air dadih melambangkan hutang yang lebih banyak, dan menurut ahli takwil lainnya menunjukkan harta sedikit yang menggantikan harta banyak yang ia dapatkan dengan usaha sendiri. Keju beku menunjukkan harta yang dibanggakan dan sangat dinikmati.
Diriwayatkan bahwa Nabi saw ketika datang ke Thaif, Beliau bermimpi dibawakan orang segelas susu, lalu diletakkan di hadapannya, lalu gelas itu melimpah, maka Abu Bakar ra mentakwilkannya dan berkata, "Wahai Rasulullah, saya tidak mengira bahwa engkau akan kena musibah dari penduduk Thaif pada tahun ini sedikit pun," lalu Beliau berkata, "Hal itu benar, belum diizinkan pada saya," kemudian Beliau pergi.