Halaman 114

Seorang pemimpin yang bermimpi melihat roti yang disiram menandakan ia akan bersikap adil, sedangkan bagi pedagang ia berarti kejujuran. Bagi pembuat barang berarti barang yang dibuatnya berkualitas. Roti panas melambangkan kemunafikan dan hal-hal yang diharamkan; jika bermimpi melihat roti melekat di muka menandakan kefakiran. Roti yang sudah rusak adalah harta yang banyak tetapi tidak bermanfaat bagi pemiliknya, dan zakatnya tidak dibayarkan.
Roti yang menjadi bara melambangkan kehidupan yang sulit sebab roti yang hangus adalah roti yang masak secara dipaksa. Makan roti tanpa lauk artinya ia akan mengalami sakit sendiri dan akan mati sendirian pula.
Roti yang belum masak pertanda akan mengalami penyakit demam yang tinggi, karena untuk memasak roti itu diperlukan panas api. Roti hangus melambangkan akan mendapat anak. Memakan roti tipis akan mendapat kelapangan rezeki. Sedangkan menurut sebagian ahli takwil, satu buah roti tipis berarti umur yang pendek. Beberapa buah roti tipis pertanda akan mendapat laba yang sedikit namun terlihat banyak.
Diriwayatkan, ada seseorang yang menemui Ibnu Sirin dan berkata, "Aku bemimpi memegang dua buah roti tipis di tanganku dan memakannya secara bergantian." Ibnu Sirin menjawab, "Artinya engkau akan mengawini dua orang wanita bersaudara." Roti tipis dalam mimpi berarti untung yang sedikit, sedangkan roti bulat adalah untung yang banyak.
Diriwayatkan, seseorang bermimpi mendengar suatu suara, tetapi ia tidak melihat orang yang mengeluarkan suara yang membaca, ".... Ya Allah SWT, turunkanlah kepada kami hidangan dari langit...."(QS. al-Maidah: 114) Lalu ia menceritakan mimpinya pada ahli tafsir mimpi. Dikatakan padanya, "Engkau akan mendapat suatu kesulitan, lalu engkau berdoa memohon kesenangan dan kelapangan kepada Allah SWT, dan doa engkau dikabulkan Allah SWT."
Sebagian ahli tafsir mimpi ada juga yang mengartikan hidangan dengan seorang laki-laki terpandang lagi pemurah, dan orang yang memakan hidangan itu adalah orang yang akan mengambil manfaat dari laki-laki itu; jika ada beberapa orang yang duduk bersamanya menghadapi hidangan itu, ia akan menjalin persaudaraan dengan suatu kaum dan mereka akan membantu penghidupannya.
Roti bulat yang banyak serta makanan yang baik pada hidangan menunjukkan banyaknya harta mereka. Ada juga penafsir lain yang mengatakan bahwa hidangan melambangkan agama.
Diriwayatkan ada seseorang yang mendatangi Rasulullah saw dan berkata, "Wahai Rasulullah, kemarin aku bermimpi melihat permata hijau, di dalamnya terbentang hidangan dan mimbar bertingkat tujuh. Aku lihat engkau menaiki tingkat yang ke tujuh dan menyeru dari atasnya mengajak manusia pada hidangan itu." Rasulullah saw menjawab, "Hidangan itu adalah agama Islam, permata hijau itu adalah surga, sedangkan mimbar tujuh tingkat adalah sisa dunia tujuh ribu tahun, dan telah berlalu enam ribu tahun darinya. Sedangkan aku yang berada pada tingkat yang ke tujuh dan menyeru artinya aku menyeru makhluk pada surga dan agama Islam."
Pendapat yang lain mengatakan, bahwa hidangan adalah suatu musyawarah yang penting untuk membangun negeri atau kampung. Hidangan juga melambangkan istri seseorang. Dalam suatu riwayat dikatakan bahwa ada orang yang bermimpi seolah-olah makan suatu hidangan. Setiap kali ia menjulurkan tangannya, tiba-tiba dari bawahnya muncul kaki anjing yang berwarna kemerah-merahan, dan ikut makan bersamanya. Lalu ia menceritakan mimpinya itu pada ahli tafsir mimpi. Dikatakan padanya, "Jika benar apa yang engkau katakan, artinya ada seorang pemuda dari bangsa Shaqalibah [Shaqalibah sebutan orang Arab terhadap negeri Slavia, yaitu kumpulan bangsa-bangsa yang mendiami daerah Eropa Timur dan Tengah. Slavia Timur berada di daerah Rusia dan Ukraina, Slavia Barat berada di daerah Polandia dan Cekoslovakia, sedangkan Bangsa Slavia Selatan berada pada daerah Serbia dan Yugoslavia-pen.] yang ikut menggauli istrimu." Lalu ia memeriksanya, dan ternyata apa yang dikatakan padanya itu benar adanya.