Halaman 122

Memetik kurma dari putiknya berarti akan menikah dengan seorang wanita mulia yang kaya dan membawa berkah. Dan diartikan juga dengan perolehan harta tanpa susah payah dari suatu kaum yang terpandang atau harta pemberian untuknya; juga berarti ilmu bermanfaat yang diamalkannya; jika mengambil kurma tidak pada musimnya berarti ia men­dapatkan suatu ilmu dan tidak mengamalkannya.
Bermimpi memetik tandan kurma hitam berarti istrinya akan melahirkan anak yang berkulit hitam. Memetik kurma basah dari pohon yang kering berarti akan belajar suatu ilmu yang bermanfaat baginya dari seorang laki-laki fasik, dan jika yang bermimpi adalah seseorang yang bersedih berarti ia akan mendapatkan kebahagiaan. Sebagaimana firman Allah SWT dalam kisah Maryam, "Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu ...." (QS. Mary am: 25)
Kurma yang ditaburkan juga melambangkan beberapa dirham yang tidak akan kekal. Bermimpi memetik kurma melambangkan akan mendapatkan harta dari seseorang yang memiliki kekuasaan yang berbahaya.
Diriwayatkan bahwa seseorang menemui Ibnu Sirin dan menceritakan mimpinya, "Aku bermimpi melihat empat puluh butir kurma." Ibnu Sirin menjawab, "Engkau akan memukulkan empat puluh tongkat." Tidak berapa lama kemudian, laki-laki itu bermimpi melihat empat puluh butir kurma di pintu kerajaan. Ibnu Sirin berkata, "Engkau akan mendapat empat puluh ribu dirham." Laki-laki itu bertanya, " Mengapa antara mimpiku yang pertama berbeda artinya dengan mimpi yang kedua?" Jawab Ibnu Sirin, "Karena ketika engkau menceritakan mimpimu yang pertama pepohonannya dalam keadaan kering, dan aku mengartikannya dengan masa setahun. Sekarang engkau datang dengan menceritakan mimpi yang sama dimana pepo­honannya sudah dialiri air." Demikianlah dua mimpi dalam dua keadaan yang berbeda yang ditakwilkan Ibnu Sirin.
Rasulullah saw bersabda, "Aku bermimpi seseorang mendatangiku dan menyuruhku untuk menelan sebutir kurma, temyata ia sebuah biji, lalu aku membuangnya. Kemu­dian ia menyuruhku menelannya untuk ke­dua kalinya, ternyata ia sebuah biji, kemu­dian aku membuangnya. Pada kali yang ketiga ia kembali menyuruhku untuk menelan­nya, ternyata ia sebuah biji, lalu aku pun membuangnya." Abu Dakar berkata, "Izinkan aku mengartikan mimpi engkau itu, wahai Rasulullah." Jawab Rasulullah, "Artikanlah!" Kata Abu Dakar, "Engkau akan mengutus suatu pasukan, lalu mereka mendapatkan harta rampasan perang, mereka menyerahkan harta itu, dan mendapatkan seorang laki-laki, lalu ia meminta perlindungan engkau, maka mereka pun melepaskannya, kemudian engkau kembali mengutus suatu pasukan ekspedisi." Abu Bakar mengulangnya sampai tigakali. Rasulullah bersabda, "Memang betul demikian yang dikatakan malaikat."
Anas bin Malik bermimpi melihat Ibnu Umar seolah-olah memakan yang belum masak. Lalu ia menulis surat kepada Ibnu Umar dan berkata, "Aku melihat engkau memakan buah kurma yang belum masak. Itu artinya adalah manisnya iman."
Seorang laki-laki telanjang bermimpi be­berapa keranjang kurma muda dari perut babi-babi, lalu membawanya pulang ke rumahnya. Ia menanyakan arti mimpinya itu kepada ahli takwil. Dikatakan padanya bahwa ia akan mendapatkan harta dari kaum kafir. Ketika pasukan Romawi mengalami kekalahan dan Muslimin mendapat kemenangan, laki-laki yang bermimpi itu mendapatkan sebagaimana tafsir mimpi yang dikatakan kepadanya.
Ibnu Sirin ditanya tentang seorang perempuan bermimpi menghisap sebutir kurma lalu memberikannya kepada tetangganya. Kata Ibnu Sirin, "Wanita itu ikut serta dengannya dalam berbuat baik." Lalu wanita itu menyucikan pakaiannya.