Halaman 33

Tidak lama kemudian datanglah seorang lelaki yang akan menolongnya dan orang tersebut bertanya kepadanya, "Apakah kamu yang bernama al-Qa'qa' ?" Maka ia berkata kepada dirinya sendiri, "Orang ini tidak lain adalah si pemberi pinjaman yang akan menolongku." Lalu orang itu berkata, "Sesunggguhnya seorang perempuan yang bernama Sa'danah sedang sakit dan ia berwasiat dan memanggilmu." Kemudian berangkat-lah ia bersama orang itu dan ternyata di sana berada para pemimpin dan pejabat beserta sebuah surat yang tertulis bahwa Sa'danah memberikan sepertiga hartanya untuk al-Qa'qa'. Maka perempuan itu memberikan sepertiga hartanya kepada al-Qa'qa' dan meninggal tiga hari sesudahnya.
Jika dalam mimpinya seseorang melakukan shalat di Baitul Maqdis (Masjidil Aqsha), maka ia akan mendapatkan warisan atau berpegang teguh kepada kebajikan. Sedangkan mimpi berada di tempat shalat (mushalla) menandakan bahwa si pemilik mimpi akan di-anugerahi ibadah haji dan kenyamanan. Allah SWT berfirman, "Dan [ingatlah], ketika Kami menjadikan rumah itu [Baitullah] tempat ber-kumpul bagi manusia dan tempat yang aman. Dan jadikanlah sebagian maqam Ibrahim tempat shalat...." (QS. al-Baqarah: 125)
Begitu juga dengan mimpi melakukan shalat di Baitul Maqdis tanpa menghadap kiblat, karena itu menandakan bahwa orang yang bermimpi tersebut akan dianugerahi ibadah haji. Sedangkan mimpi berwudhu di Baitul maqdis menandakan bahwa si pemilik mimpi akan mengeluarkan sebagian dari hartanya di tempat tersebut. Mimpi keluar dari Baitul Maqdis menandakan bahwa si pemilik mimpi akan melakukan perjalanan jauh dan kehilangan warisan jika ia memang sudah memegangnya. Sedangkan jika seseorang bermimpi menyalakan lampu di Baitul Maqdis berarti anaknya akan ditimpa musibah atau ia mempunyai nadzar pada putra-nya, dimana nadzar tersebut mesti ia tepati.
Adapun seorang ulama yang 'alim adalah 'dokter agama', sedangkan pemberi peringatan adalah penasihat, sesuai dengan firman Allah SWT, "Dan tetaplah memberi peringatan, karena sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang yang beriman." (QS. adz-Dzariyat: 55)
Jika seseorang bermimpi seolah-olah ia memberi peringatan kepada manusia padahal dia bukan dari golongan pemberi peringatan berarti bahwa ia sedang ditimpa kesulitan dan penyakit, dan berdoa kepada Allah SWT untuk mendapatkan kelapangan. Dan jika seseorang bermimpi memberi peringatan dengan hikmah, maka ia akan sembuh dari penyakit dan melunasi hutang-hutangnya apabila ia memang memilikinya, serta ia akan mengalahkan orang-orang yang zalim kepadanya. Sedangkan jika seseorang bermimpi berbicara dengan perkataan cabul dan jorok, maka ia akan mengalami kesulitan dalam urusannya, dan ia akan menjadi bahan tertawaan dan diremehkan orang lain.
Adapun orang yang membawakan cerita dalam mimpi menandakan bahwa ia adalah orang yang keberadaannya baik. Allah SWT berfirman, "Kami menceriterakan kepadamu kisah yang paling baik ...." (QS. Yusuf: 3)
Maka jika seseorang bermimpi menceritakan suatu kisah berarti ia akan aman dari segala ketakutan. Allah berfirman dalam Al-Qur'an, "Maka tatkala Musa mendatangi bapak wanita itu [Syu 'aib] dan menceritakan kepadanya cerita [mengenai dirinya]. Syu 'aib berkata, "Janganlah kamu takut. Kamu telah selamat dari orang-orang yang zalim itu." (QS. al-Qashash: 25) Adapun jika yang melihat mimpi itu seorang saudagar, maka ia akan selamat dari kerugian besar.
Barangsiapa bermimpi berada di suatu majelis yang mengingat nama Allah, membaca Al-Qur'an, berdoa dan menyenandungkan syair-syair tentang kezuhudan, maka di tempat tersebut akan dibangun sebuah bangunan yang rapi sesuai dengan kadar kemerduan suara Al-Qur'an yang ia dengar. Sedangkan jika dalam bacaan Al-Qur'an tersebut terdapat kesalahan logat, itu menandakan bahwa bangunan itu tidak akan selesai dan tidak akan sempurna. Adapun jika yang dibacakan adalah syair-syair tentang cinta, maka itu menandakan bahwa daerah tersebut adalah daerah kebathilan.