Halaman x

Hal ini sebagaimana sabda Nabi saw tentang kefasikan, 'Terdapat lima yang fasik dimana mereka itu boleh dibunuh di Tanah Haram (Mekah dan sekitarnya), yaitu: tikus, kala, rajawali, burung gagak, dan anjing penggigit." (Hadith diriwayatkan oleh. Al-Bukhari dan Muslim)
Sabda Nabi saw tentang wanita yang dimisalkan dengan botol kaca karena lemahnya mereka:
Berlemah-lembutlah kamu dengan botol-botol kaca. (Hadith diriwayatkan oleh. Al-Bukhari)
Perlakukanlah wanita dengan baik karena mereka diciptakan dari tulang rusuk (Hadith diriwayatkan oleh. Al-Bukhari)
4) Permisalan-permisalah dari perkataan yang sudah teikenal.
Hal ini sepeiti perbuatan Ibrahim yang memerintahkan Ismail, "Ubahlah ambang pintu rumahmu," yang berarti bahwa beliau memerintahkan Ismail agar menceraikan isterinya. Dan seperti perkataan Isa al-Masih ketika menemui seorang pelacur untuk menasihatinya, "Sebenarnyalah bahwa tabib sudah mendatangi si sakit," yang berarti bahwa tabib adalah seorang 'alim, sedangkan si sakit adalah seorang berdosa. Atau perkataan Lukman al-Hakim pada anaknya, "Tukarlah ranjangmu," yang berarti perintah untuk mengganti isterinya dengan bant. Atau seperti perkataan Abu Hurairah pada seorang yang berkata bahwa Dajjal sudah keluar, "Itu adalah kebohongan yang diciptakan oleh para tukang celup," yang berarti para tukang bohong.
5) Memahami ungkapan-ungkapan yang mengandung pelajaran dan kesan yang memberikan makna. Hal ini seperti perkataan syair:
Tidak ada janji bagi bunga bakung. Janji hanyalah bagi bunga myrtle* harum. Bunga bakung dan mawar diibaratkan dengan orang yang egois dan tidak penyabar, sedangkan myrtle yang harum diibaratkan sebagai orang yang baik dan pemurah. Dan juga dalam perkataan syair:
Kamu adalah mawar dan mawar hanyalah bertahan satu bulan, bukan berbulan-bulan Sedangkan hawaku adalah myrtle yang harum dan sabar sepanjang masa
6) Mengetahui asal atau akar kata dan makna kata nama atau sebutan.
Hal ini seperti kata 'kafir' atau 'kufur' asalnya adalah menutup; maghfirah (ampunan) akar katanya adalah tertutup; kezaliman asalnya meletakkan sesuatu tidak pada tempatnya; kefasikan asalnya menentang dan keluar; dan lain sebagainya.
7) Menjaga din lahir dan batin.
Yaitu, seorang pentakwil hendaklah bersikap baik dalam hal berpakaian, makanan, dan keikhlashan dalam melakukan takwil agar dengan demikian ia dapat mentakwil dengan tidak ada hambatan psikologi, tapi benar-benar murni dari ilmunya.
8) Menganalisa kandungan mimpi.
Mimpi terbagi dua, yaitu: i) mimpi zahir yang tidak perlu pada tafsir, takwil, dan ta'bir, dan ii) mimpi tersembunyi yang mengandung hikmah dan khabar yang berkaitan dengan kandungannya.
e. Memperhatikan keragaman subyek dan obyek mimpi.
Segala sesuatu yang mempunyai kebiasaan alami yang berbeda pada musim panas dan pada musim dingin, maka ia harus ditakwilkan sesuai dengan kebiasaan masa seseorang melihat mimpinya, misalnya: pohon, kurma, laut, api, pakaian, tempat tinggal atau rumah, ular, dan kalajengking. Segala
* Sejenis bunga semak yang berwaroa putih dan betbau harum