Halaman vii

PENDAHULUAN
Oleh : Ibn Sirin

A. PANDANGAN DAN KETENTUAN SYARI'AT TENTANG MIMPI DAN TAKWILNYA
Segala puji hanyalah patut kita persembahkan ke hadhirat Allah, Tuhan semesta alam. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan shalawat berkahNya untuk pemimpin kita, penghulu segala nabi, dialah Nabi Muhammad saw, dan shalawat juga untuk para sahabatnya yang suci, mulia, dan teipilih.
1. Macam-macam Mimpi
Semoga Allah SWT membukakan taufiqNya pada Anda, ketahuliah bahwa suatu hal yang sangat perlu diketahui oleh para penuntut ihnu adalah bahwa semua yang ia saksikan dalam mimpi terbagi dua, yaitu: i) mimpi yang berasal dari Allah, dan ii) mimpi yang berasal dari setan. Dalam hal ini, Rasulullah saw bersabda:
Mimpi berasal dari Allah, sedangkan impian berasal dari setan. Apabila seseorang di antara kamu menyaksikan mimpi yang ia benci, maka hendaklah ia meludah tiga kali ketika bangun (ke arah kiri), lalu meminta perlindungan pada Allah SWT dari keburukannya, maka ia tidak akan membahayakannya. Abu Salamah-periwayat hadits-berkata, "Sebelumnya aku pernah menyaksikan mimpi yang lebih berat bagi diri saya dari gunung, namun begitu saya mendengarkan hadits ini, saya tidak mempedulikan semua mimpi itu lagi." (Hadith diriwayatkan oleh. Al-Bukhari dan Muslim)
Mimpi yang datang dari Allah SWT adalah mimpi yang muncul dengan cara baik, meskipun semua mimpi itu adalah makhluk Allah SWT juga. Mimpi yang baik adalah mimpi yang membawa kabar gembira dan peringatan, sedangkan hal ini merupakan salah satu bagian dari 46 sifat kenabian sebagaimana yang disabdakan oleh Nabi saw:
Muhammad Ibnu Sirin berkata bahwa ia mendengar Abu Hurairah berkata, "Rasulullah saw telah bersabda, 'Apabila zaman sudah mendekat, maka mimpi orang Mukmin hampir tidak pernah