Halaman 29

Jika seseorang bermimpi mengimami sekelompok orang dengan berdiri sedangkan mereka duduk, itu menandakan bahwa ia tidak akan membatasi hak mereka sedangkan mereka membatasi haknya. Mimpi ini juga menandakan bahwa si pemilik mimpi akan memimpin sebuah kaum yang sedang sakit. Adapun jika seseorang bermimpi mengimami sebuah kaum dalam shalat dengan posisi duduk sedangkan mereka semua berdiri, itu berarti ia bermalas-malasan dalam menangani urusan yang dipimpinnya. Mimpi mengimami suatu kaum yang sebagian mereka melakukan shalat dengan berdiri sedangkan yang lainnya melakukan shalat sambil duduk, menandakan bahwa si pemilik mimpi akan memimpin dan mengurusi masalah orang-orang kaya dan orang-orang miskin. Jika dalam mimpinya seseorang melihat bahwa ia mengimami suatu kaum dengan posisi duduk sedang mereka juga demikian (shalat dengan duduk), maka itu menandakan bahwa mereka akan diuji dengan musibah banjir, pencurian pakaian atau kemiskinan.
Mimpi mengimami kaum wanita menandakan bahwa si pemilik mimpi akan memimpin dan mengurusi suatu kaum yang lemah.
Barangsiapa bermimpi mengimami sebuah jama'ah dalam keadaan berbaring menyamping atau menelentang dengan memakai pakaian putih, dan ia tidak mengetahui di-mana ia berada serta tidak membaca takbir dan bacaan shalat berarti ia akan segera meninggal dunia dan dishalatkan oleh manusia. Demikian pula jika seorang wanita bermimpi mengimami kaum lelaki, itu juga berarti ia akan meninggal dunia, karena kaum wanita tidak akan pernah mendahului di depan kaum lelaki kecuali ketika kematiannya.
Jika seorang pemimpin bermimpi menjadi imam, maka ia akan diturunkan dari jabatannya dan ia akan kehabisan harta. Adapun mimpi mengimami kaum pria dan kaum wanita menandakan bahwa si pemilik mimpi akan di-angkat menjadi hakim, itu jika ia memang berhak dan sanggup menjalankannya. Sedangkan jika orang tersebut idak berhak dan tidak mampu menjadi hakim, maka ia akan menjadi penengah dan orang yang senantiasa mengadakan perbaikan di antara manusia. Dan apabila seseorang bermimpi mengimami shalat dengan sempurna, itu adalah pertanda bahwa ia akan menjalankan kekuasaannya dengan sempurna pula. Tetapi jika ia bermimpi memotong shalatnya, maka kekuasaannya juga akan terpotong sebelum semua hukum dan perkataannya selesai dilaksanakan. Sedangkan jika seseorang bermimpi shalat sendirian begitu juga kaumnya berarti bahwa mereka adalah Kaum Khawarij.
Apabila seseorang bermimpi melakukan shalat sunnah bersama sekelompok orang berarti ia akan masuk ke dalam jaminan perlin-dungan mereka dan ia tidak akan dicelakai. Sedangkan jika dia bermimpi dijadikan sebagai imam oleh mereka, maka dia akan mendapatkan warisan. Allah SWT berfirman, "Dan hendak memberi karunia kepada orang-orang yang tertindas di muka bumi [Mesir] dan hendak menjadikan mereka pemimpin dan menjadikan mereka orang-orang yang mewarisi [bumi]." (QS. al-Qashash: 5)
Dan jika seseorang bermimpi mengimami sekelompok manusia sedangkan bacaannya tidak baik, maka itu adalah pertanda bahwa ia berusaha mencari sesuatu yang tidak akan ia raih. Adapun mimpi mengimami suatu kaum di atas permukaan tanah menandakan bahwa si pemilik mimpi akan berbuat baik kepada beberapa kaum dengan memberikan sedekah atau pinjaman, dimana itu akan menambah reputasinya.
Barangsiapa bermimpi berdoa dengan doa yang sudah dia ketahui berarti ia akan mengerjakan shalat fardhu. Sedangkan mimpi berdoa dengan doa yang tidak ada nama Allah di dalamnya menandakan bahwa si pemilik mimpi melakukan shalat fardhu hanya karena riya'. Dan jika seseorang bermimpi berdoa untuk dirinya, maka ia akan dikaruniai seorang putra. Allah berfirman, "Yaitu tatkala ia berdoa kepada Tuhannya dengan suara yang lembut."* (QS. Maryam: 3)
Adapun mimpi berdoa dalam kegelapan menandakan bahwa si pemilik mimpi akan terlepas dari kedukaan. Allah SWT berfirman,
Dan [ingatlah kisah] Dzun Nun [Yunus], ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya [menyulitkannya], maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat-gelap, 'Bahwa tidak ada Tuhan [yang berhak disembah] selain Engkau, Maha-suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim.' (QS. al-Anbiya': 87)

*Ayat tersebut menerangkan Nabi Zakariya as yang berdoa kepada Allah agar dikaruniai anak, dan kemudian doanya itu terkabul sebagai bukti kekuasaan Allah.