Halaman 25

Syekh Abu Sa'ad mengatakan bahwa barangsiapa bermimpi mengumandangkan adzan dua kali-dua kali atau satu kali-satu kali, lalu mengumandangkan iqamah dan mengerjakan shalat fardhu, maka ia akan diberi rezeki naik haji dan umrah. Sebagaimana Allah berfirman, "Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji." (QS. al-Hajj: 27) Dan karena di Arafah adzan dan iqamah dikumandangkan sebanyak dua kali-dua kali, maka jika seseorang bermimpi mengumandangkan adzan di atas menara maka ia akan menjadi juru dakwah yang menyeru manusia kepada kebenaran dan di-harapkan dapat pergi haji.
Sedangkan jika seseorang bermimpi mengumandangkan adzan dalam sumur berarti ia akan menyeru masyarakatnya untuk melakukan perjalanan jauh. Adapun jika seorang yang bukan mu'adzin bermimpi seolah-olah dia menjadi mu'adzin, maka orang tersebut akan mendapatkan wilayah kekuasaan seluas jangkauan suara adzan yang dia kumandangkan dalam mimpinya, dan itu terjadi jika daerah tersebut berpenghuni. Dan jika seseorang bermimpi mengumandangkan adzan di atas sebuah bukit, maka ia akan mendapatkan wilayah kekuasaan dari seorang lelaki keturunan asing. Sedangkan apabila wilayah tersebut tidak berpenghuni, maka ia akan mendapatkan keuntungan besar dalam berdagang, atau ia akan memproduksi hasil kerajinan atau industri yang sedang langka di pasaran sehingga semua orang membeli kepadanya dengan harga tinggi. Adapun mimpi menambah-nambah atau mengurangi lafal adzan menandakan berbuat zalim kepada manusia sebanyak penambahan atau pengurangan yang dilakukan.
Mimpi mengumandangkan adzan di tengah jalanan bagi seorang yang shaleh menandakan bahwa ia akan menyuruh kepada kebaikan dan mencegah dari kemunkaran. Namun bagi golongan perusak, mimpi ini menandakan bahwa ia akan dipukuli. Sedangkan mimpi mengumandangkan azdan di atas tembok menandakan bahwa si pemilik mimpi akan mengajak seseorang kepada keshalehan. Jika seseorang bermimpi mengumandangkan adzan di alas rumahnya berarti salah satu anggota keluarganya akan meninggal dunia. Adapun adzan di atas Ka'bah melambangkan bid'ah, sedangkan adzan dalam Ka'bah menandakan bahwa orang yang bermimpi tersebut tidak akan dihormati. Jika seseorang bermimpi mengumandangkan adzan di atas rumah tetangganya, itu menandakan bahwa tetangganya akan mengkhianati isterinya. Siapa bermimpi mengumandangkan adzan di tengah-tengah suatu kaum sedang mereka tidak menjawabnya berarti ia sedang berada di tengah-tengah kaum yang zalim. Allah SWT berfirman, "Kemudian seseorang penyeru [malaikat] mengumumkan di antara kedua golongan itu, "Kutukan Allah ditimpakan kepada orang-orang yang zalim." (QS. al-A'raf: 44)
Barangsiapa bermimpi mengumandangkan adzan dan iqamah, maka itu berarti dia akan hidup satu tahun lagi dan menghapus bid'ah. Siapa yang bermimpi melihat seorang bayi melatunkan adzan, itu menandakan bahwa kedua orang tuanya akan terlepas dari tuduhan bohong dan fitnah. Dan ini sesuai dengan kisah Nabi Isa as. Adapun mimpi melantunkan adzan di kamar mandi menandakan bahwa si pemilik mimpi tidak akan dihormati atau dimuliakan baik dalam hal agama maupun kehidupan duniawi. Namun ada juga yang menafsirkan bahwa orang itu akan menjadi pemimpin. Jika adzan itu dikumandangkan dalam rumah yang berhawa panas, maka orang yang bermimpi tersebut akan di serang penyakit demam yang disertai rasa dingin. Dan jika adzan dilantunkan di rumah yang berhawa dingin, berarti dia akan diserang demam panas. Dan jika seseorang bermimpi mengumandangkan adzan di hadapan pintu istana raja atau penguasa berarti dia akan mengatakan kebenaran. Diriwayatkan bahwa Ibnu Sirin ra berkata, "Adzan melambangkan perpisahan dengan kawan atau partner, sebagaimana Allah berfirman, 'Dan [inilah] suatu permakhan-an [adzan] dari Allah dan Rasul-Nya kepada umat manusia pada hari haji Akbar...." (QSJt-Taubah:3)