Halaman 12

Kami diberitahu bahwa suatu hari seorang lelaki bermimpi bahwa ia mendatangi Rasulullah saw, lalu ia mengadukan kesusahan hidupnya kepada Rasul saw. Maka beliau berkata kepadanya, "Pergilah kepada 'Ali ibn 'Isa dan katakan kepadanya bahwa ia akan diberi apa yang akan memperbaiki keadaannya." Lalu dia bertanya, "Wahai Rasulullah, dengan tanda apa?" Beliau menjawab, "Dengan tanda bahwa sesungguhnya kamu telah bermimpi melihatku di atas kerikil sedang kamu berada di tempat yang lebih tinggi di atas permukaan bumi. Kemudian kamu turun dan mendatangiku, tetapi aku aku berkata, 'Kembalilah ke tempatmu!" Ketika itu 'Ali ibn 'Isa telah diturunkan dari jabatannya, ketapi kemudian kekuasaan itu dikembalikan lagi kepadanya. Maka setelah bangun dari tidurnya orang itu pergi mendatangi 'Ali ibn 'Isa yang sedang memegang jabatan kementerian dan menceritakan kisah itu, lalu ia berkata, "Kamu benar." Kemudian 'Ali ibn 'Isa memberinya 400 dinar seraya berkata, "Bayarlah hutangmu!" Lalu dia memberikan 400 dinar lagi dan berkata, "Jadikan-lah ini sebagai modal pokokmu dan jika kamu menghabiskannya kembalilah kepadaku!"
Diriwayatkan bahwa seorang yang dikenal baik dari penduduk Kota Bashrah bekerja menjual kain sutra. Dia berkata: Suatu hari aku menjual kayu jati kepada salah seorang penguasa Kota Ahwaz dan aku berselisih dengannya tentang harga barang tersebut. Maka ia mencaci-maki Abu Bakar dan Umar ra, tetapi kebesarannya menghalangiku untuk mencegahnya. Kemudian aku berbalik dengan perasaan sedih atau galau, dan dalam tidur aku bermimpi melihat Nabi saw, maka aku berujar kepadanya, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya si fulan telah mencaci Abu Bakar dan Umar ra." Lalu beliau berkata, "Bangunkanlah dia!" Sehingga aku pun membangunkannya. Lalu Nabi saw berkata, "Sembelihlah dia!" Tetapi penyembelihan itu sangatlah berat bagiku sehingga aku bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah aku akan menyembelihnya?" Dan beliau menjawab, "Sembelihlah dia!" Sampai Nabi saw mengulangnya sebanyak tiga kali. Maka aku menggesekkan pisau itu di tenggorokan-nya dan menyembelihnya. Setelah datang pagi hari aku berkata, "Aku akan mendatanginya untuk memberinya nasihat dan memberitahukan kepadanya perihal mimpiku." Namun setelah sampai ke rumahnya aku mendengar suara ratapan tangis dan dikatakan kepadaku bahwa dia telah meninggal dunia.
Seorang lelaki yang sedang dalam kegalauan berkata kepada Ibnu Sirin, "Tadi malam aku bermimpi seolah-olah aku meletakkan kedua kakiku di atas wajah Rasulullah saw." Maka dia berkata, "Apakah tadi malam kamu tidur secara sembunyi (sendirian)?" Dia menjawab, "Benar." Kemudian Ibnu Sirin berkata, "Maka lepaskanlah kedua (alas kakimu)!" Lalu dia melepaskannya dan ternyata di bawah salah satu kakinya terdapat uang satu dirham yang di atasnya tertulis Muhammad Rasulullah.
Di Mekah kami diberitahu oleh Abu al-Fadhl Ahmad ibn 'Imran al-Harawi dari Abu Bakar ibn al-Qari bahwa Abu Ja'far ibn al-Khayyath, seorang tua yang shaleh, berkata: Dalam tidur aku bermimpi melihat Nabi saw duduk bersama sekelompok fakir miskin yang ditandai dengan kehidupan mereka yang menyerupai orang-orang sufi. Lalu tiba-tiba langit merekah dan bercahaya, kemudian turunlah Malaikat Jibril bersama beberapa malaikat yang di tangan mereka terdapat wajan air dan ceret. Maka, mereka menuangkan air tersebut ke tangan para fakir miskin sehingga mereka mencuci kaki-kaki mereka. Tatkala mereka sampai kepadaku aku pun menampungkan kedua tanganku, tetapi salah satu dari mereka berkata kepada yang lainnya, "Janganlah kalian menuangkan air ke tangannya, karena dia bukanlah dari golongan mereka (fakir miskin yang bersama Nabi saw)." Maka aku berkata, "Wahai Rasulullah, meskipun aku bukan dari golongan mereka, tetapi aku mencintai mereka." Lalu Nabi saw berkata, "Seorang Mukmin bersama siapa yang dicintai-nya." Maka dituangkanlah air tersebut ke tanganku sehingga aku dapat mencuci ke-duanya.
Mengenai mimpi melihat para malaikat, Syekh Abu Sa'ad ra menyatakan bahwa jika seseorang bermimpi melihat malaikat yang diketahui sedang malaikat tersebut berpengharapan baik, maka akan terjadi suatu kebaikan dengannya, dan ia akan mendapatkan kekuatan, kekuasaan, kabar gembira, dan kemenangan yang didapat setelah mengalami penganiayaan. Atau ia akan memperoleh kesembuhan dari penyakit, kenyamanan setelah ketakutan, kemudahan sesudah kesusahan, kekayaan sesudah kemiskinan, atau ketenangan sesudah penderitaan. Dan mimpi tersebut juga menandakan bahwa ia akan menunaikan ibadah haji atau berperang lalu mati syahid.