Halaman xiv

bernama rasyid (pembimbing) melambangkan bimbingan atau petunjuk; nama salim (orang yang selamat) melambangkan keselamatan; dan semisal lainnya.
Rasulullah saw pernah mentakwil mimpinya dalam hadits:
Dari Anas ibn Malik, Rasulullah saw telah bersabda, "Pada malam tadi aku bermimpi seakan-seakan berada di rumah 'Uqbah (akhir) ibn Raft' (yang tinggi), lalu dihadirkan padakami kurma lembut dari Ruthb ibn Thab (baik dan disenangi), maka aku mentakwilkannya bahwa 'ketinggian' akan menjadi milik kita di dunia, 'akhir balasan' yang baik di akhirat, sedangkan agama kita sudah menjadi 'baik dan disenangi'." (Hadith diriwayatkan oleh. Abu Daud, no. hadits: 4371)
Diriwayatkan dari Syarik ibn Abu Syimr bahwa ia berkata, "Pada waktu tidur, aku bermimpi bahwa gigi-gigi saya sudah gugur, lalu aku bertanya pada Sa'id ibn al-Musayyab, maka ia menjawab, 'Apakah kamu merasa keberatan apabila takwil mimpi itu berlaku padamu? Semua kerabatmu akan meninggal sebelum meninggalnya kamu." Tafsiran ini menjadi kenyataan.
Di sini Sai'd ibn al-Musayyab mengungkapkan takwilnya langsung dengan lafaz, bukan dengan arti lafazh, karena makna kata gigi (asnari) dalam bahasa Arab adalah kerabat (qarabah).
Bisyr ibn Abu al-'Aliyah berkata: Aku bertanya pada Muhammad tentang seorang laki-laki yang bermimpi bahwa semua mulutnya jatuh, lalu Muhammad menjawab, "Hubungan kerabatnya akan terputus darinya," maka di sini ia mengungkapkan takwilnya dengan makna kata, karena makna mulut (al-famm) adalah kerabat.
Diriwayatkan dari al-Ashmu'i: Seorang laki-laki telah membeli sebidang tanah, lalu ia bermimpi anak dari saudaranya berjalan pada tanah itu dalam keadaan menginjak kepala ular (hayyah), lalu ia mentakwil dan berkata, "Apa saja yang ditanamkan pada tanah itu, maka ia akan hidup (tumbuh)." Kata hidup (hayy) seiring dengan kata ular (hayyah).
Apabila sebuah kata memuatbanyak huruf, seperti kata safarjal (sejenis buah apel) dalam mimpi, jika orang yang bermimpi itu tidak mempunyai penyakit, maka ia ditakwilkan dengan perjalanan (safar), karena setengah dari kata safarjal adalah safar. Kata susanah (pohon bunga lili) bila tidak dapat ditakwil dengan makna yang dinisbatkan padanya, maka ia ditakwil dengan zahimya, yaitu keburukan (suu'), karena setengah kata susan adalah suu'. Dan seorang penyair menyebut kata susanah dengan su'sanah (buruk sepanjang tahun).
b. Takwil dengan makna kata.
Tafsir mimpi dengan makna kata lebih banyak dipakai, seperti kata buah utruj (semacam jeruk)* apabila tidak mungkin ditakwilkan dengan anak dan harta, maka ia ditakwilkan dengan kemunafikan karena zahirnya berbeda dengan isi di dalamnya.
Nabi saw bersabda, "Dari Samurah ibn Jundab bahwa Nabi saw bersabda tentang takwil mimpi: Adapun mimpi orang yang memecahkan kepalanya dengan batu, takwilnya adalah bahwa ia mengambil Al-Qur'an lalu menolaknya, dan tidur lalu tidak melaksanakan shalat wajib." (Hadith diriwayatkan oleh. Al-Bukhari)
c. Takwil dengan pepatah atau ungkapan popular.
Seperti kata 'seorang perupa' (as-shaigh) melambangkan seorang pendusta karena dalam ungkapan masarakat populer ungkapan "si fulan adalah seorang perupa (pembuat kata)." Apabila seseorang melihat di tangannya terdapat seekor burung panjang atau bangau (thuwwal), maka ini melambangkan bahwa ia akan melakukan suatu kebaikan karena dalam masyarakat populer ungkapan,